Influencer Marketing adalah bentuk pemasaran di mana merek bekerja sama dengan influencer di platform sosial untuk mempromosikan produk atau layanan. Influencer ini bisa berupa selebriti, blogger, YouTuber, atau bahkan individu dengan jumlah pengikut tertentu di jejaring sosial yang mampu memengaruhi keputusan belanja audiens.
Dalam lanskap pemasaran modern, Influencer Marketing memainkan peran penting dalam membangun merek dan meningkatkan pengenalan produk. Dengan kepercayaan pengikutnya, Influencer membantu merek menjangkau audiens target dengan cara yang lebih alami dan dekat. Hal ini sangat bermanfaat karena konsumen semakin skeptis terhadap iklan tradisional dan lebih memprioritaskan rekomendasi yang tulus dari orang yang mereka percayai.
Artikel ini akan membahas bersama Ecomobi bagaimana cara menggunakan Influencer Marketing secara efektif.
Mengapa Influencer Marketing Menjadi Begitu Populer?
Influencer Marketing menjadi populer karena kemampuannya untuk terhubung dengan audiens target secara efektif. Perkembangan pesat platform jejaring sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube telah menciptakan tempat yang ideal bagi Influencer untuk membangun komunitas mereka sendiri dan membuat konten yang menarik.
Selain itu, Influencer Marketing membantu menyampaikan pesan pemasaran dengan cara yang lebih beragam dan fleksibel. Bentuk pemasaran ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, mulai dari memperkenalkan produk baru hingga meningkatkan kesadaran merek.
7 Strategi Influencer Marketing yang Efektif
Influencer Marketing bisa sangat efektif, namun keberhasilannya tergantung pada seberapa baik strategi dijalankan. Berikut adalah tujuh strategi yang dapat membantu memaksimalkan dampak usaha Influencer Marketing Anda, memastikan bahwa merek Anda mencapai audiens yang tepat dan menghasilkan keterlibatan yang berarti.
Tentukan Tujuan
Sebelum memulai kampanye, bisnis harus mendefinisikan tujuannya dengan jelas. Salah satu model yang sering digunakan untuk mengidentifikasi tujuan bisnis adalah SMART, yaitu Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Attainable (Tercapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Berbatas waktu). Biasanya, tujuan yang dipilih bisnis adalah faktor-faktor yang langsung memengaruhi keberhasilan kampanye. Beberapa indikator yang sering diperhatikan bisnis saat menetapkan tujuan termasuk:
- Reach: Untuk bisnis yang ingin menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap produk atau layanan.
- Traffic: Jika bisnis ingin meningkatkan jumlah orang yang mengunjungi situs web, mencari, dan mempelajari produk setelah melihat konten influencer.
- Sales and Conversion: Jika bisnis ingin pengikut atau penonton KOL dan KOC berubah menjadi pelanggan dan menghasilkan pendapatan bagi merek.
Identifikasi Pelanggan Target
Setelah menentukan tujuan kampanye Influencer Marketing, setiap bisnis harus mengetahui wawasan tentang pelanggan mereka. Informasi ini akan membantu bisnis memahami apa yang diinginkan pelanggan mereka, sehingga dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Beberapa faktor penting yang tidak boleh diabaikan merek termasuk informasi demografi, titik masalah (pain points), perilaku pembelian, dan lainnya.
Untuk membangun gambaran pelanggan, bisnis harus melihat kembali dari mana pendapatan sebelumnya berasal dan pelanggan mana yang memberikan keuntungan terbesar. Bisnis juga perlu memahami masalah pelanggan melalui wawancara mendalam, survei, dan analisis data yang ada. Ini adalah dasar bagi tim pemasaran untuk mengetahui bagaimana cara mendekati pelanggan dengan cara yang paling tepat.
Identifikasi Pesan Kunci
Salah satu langkah terpenting dalam membangun strategi adalah menentukan pesan untuk Influencer Marketing Anda. Anda hanya dapat mengharapkan KOL dan KOC untuk memperkenalkan merek Anda kepada semua orang dengan pesan yang jelas. Pesan adalah apa yang akan diingat pelanggan setelah setiap kampanye dan secara perlahan membentuk citra merek di mata pelanggan.
Untuk memilih pesan yang tepat, bisnis perlu mempertimbangkan dua faktor:
Tujuan komunikasi
Ini tergantung pada tujuan kampanye. Jika tujuannya untuk meningkatkan kesadaran merek, pesan harus fokus pada pembangunan pengenalan dan menghubungkan secara emosional dengan audiens. Sebaliknya, jika tujuan adalah untuk meningkatkan penjualan, pesan harus menekankan manfaat produk atau layanan, menyertakan ajakan bertindak yang jelas, serta menonjolkan promosi atau insentif. Dengan menyelaraskan pesan dengan tujuan kampanye, bisnis dapat memastikan bahwa komunikasi mereka memiliki tujuan dan memberikan hasil yang diinginkan.
Peta perjalanan pelanggan
Selanjutnya, bisnis perlu menentukan di mana posisi pelanggan dalam perjalanan mereka untuk mendapatkan pesan yang sesuai. Di setiap tahap, pelanggan akan memiliki perilaku yang berbeda, sehingga memerlukan dampak kognitif yang berbeda pula. Perjalanan pelanggan dalam kampanye Influencer Marketing bisa mencakup 6 langkah berikut:
- Awareness: Pada tahap ini, pelanggan baru hanya mengetahui tentang merek, produk, dan layanan. Influencer Marketing akan membantu mendidik dan memberi informasi kepada pelanggan mengenai produk dan layanan merek.
- Consideration: Pelanggan sudah mengetahui produk dan layanan serta menunjukkan emosi positif terhadapnya. Bisnis harus memberikan lebih banyak informasi target kepada pelanggan dan membangun hubungan untuk mendorong minat mereka.
- Intention: Pada tahap ini, pelanggan sudah berniat untuk membeli, tetapi mereka belum sepenuhnya yakin. Ini karena mereka kurang stimulasi dan dampak untuk membuat keputusan pembelian. Untuk membuat pelanggan benar-benar siap membeli, bisnis dapat menawarkan percakapan percakapan produk, webinar, atau memberikan informasi untuk mengubah minat pelanggan menjadi niat.
- Conversions: Untuk mencapai konversi yang sukses, bisnis harus fokus pada setiap titik interaksi pelanggan sepanjang perjalanan pembelian. Ini berarti memberikan pengalaman yang konsisten dan mulus mulai dari kesadaran awal hingga pembelian akhir.
- Retention: Ini adalah langkah penting untuk mengubah pelanggan menjadi pelanggan setia, bisnis perlu memiliki proses layanan purna jual yang profesional dan efektif.
- Referral: Bisnis dapat mengubah pelanggan setia mereka menjadi evangelis merek dengan berbagi ulasan dan konten yang dihasilkan pengguna. Dengan cara ini, lebih banyak orang akan mengetahui merek Anda tanpa mengeluarkan uang, dan kemungkinan besar audiens baru ini akan menjadi pelanggan potensial bisnis Anda.
Kembangkan Rencana yang Spesifik
Selanjutnya, bisnis perlu membuat rencana rinci untuk menjalankan kampanye seefisien mungkin. Beberapa hal penting yang perlu ditentukan bisnis termasuk anggaran, saluran, dan konten.
Anggaran
Menentukan anggaran sangat penting bagi bisnis. Perkiraan biaya yang tidak tepat dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak terduga. Misalnya, kurangnya anggaran akan menyebabkan rencana awal gagal karena kurangnya dana untuk menjalankan rencana tersebut, sementara mengubah rencana juga akan sangat sulit dan memakan waktu.
Untuk memperkirakan anggaran, bisnis harus mengidentifikasi beberapa faktor:
- Tujuan kampanye
- Jumlah influencer yang akan diajak bekerja sama
- Platform media sosial yang digunakan
Pilih Saluran Media Sosial
Memilih saluran media sosial yang tepat sangat penting karena setiap jenis saluran akan melayani audiens dan konten yang berbeda. Misalnya:
- Facebook: Platform ini sangat cocok bagi bisnis untuk memperluas jangkauannya ke lebih banyak audiens karena fleksibilitasnya. Facebook mendukung berbagai format konten, termasuk posting teks, foto, video, live stream, dan stories, yang memungkinkan bisnis untuk berinteraksi dengan audiens dalam berbagai cara. Fleksibilitas ini berarti merek dapat menyesuaikan kontennya untuk mencapai berbagai tujuan, apakah itu mendidik pelanggan, mempromosikan produk, atau mendorong interaksi komunitas.
- Instagram: Instagram adalah pusat untuk konten yang sangat visual, menjadikannya ideal bagi merek di bidang gaya hidup, fashion, kecantikan, dan perjalanan. Melalui posting, Stories, Reels, dan IGTV, influencer dapat menciptakan konten yang menarik secara visual yang beresonansi dengan pengikut. Platform ini menekankan visual dan memungkinkan ekspresi kreatif, yang sering kali menghasilkan tingkat interaksi yang lebih tinggi, terutama ketika influencer menggunakan fitur interaktif seperti polling, sesi tanya jawab, dan live stream.
- TikTok: TikTok terkenal dengan video pendek dan kreatif yang dapat dengan cepat menjadi tren. Algoritma platform ini mendukung video inovatif dan menarik, menjadikannya ideal untuk kampanye yang bertujuan menarik perhatian audiens yang lebih muda dengan cepat, yang meningkatkan peluang mengonversi audiens menjadi pembeli potensial.
- YouTube: YouTube sangat cocok untuk kampanye yang ingin memanfaatkan konten dalam format panjang. Platform ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang mencari informasi lebih rinci dan bersedia menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati konten. Beberapa contoh video populer di YouTube adalah tutorial, ulasan produk, cerita merek, dan sebagainya.
Menemukan Influencer yang Tepat
Influencer yang tepat adalah faktor penentu dalam kesuksesan kampanye Influencer Marketing. Untuk itu, bisnis perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Konsisten dengan citra merek: Influencer perlu memiliki citra yang bersih, positif, dan dapat dipercaya, serta tidak terlibat dalam isu sensitif atau kontroversial. Citra influencer juga perlu sesuai dengan nilai dan pesan yang ingin disampaikan oleh merek.
- Cocok dengan pelanggan sasaran: Influencer harus menjadi seseorang yang sering diikuti, disukai, dan tidak memiliki citra negatif di mata pelanggan sasaran.
Selain itu, bisnis juga harus mengevaluasi berdasarkan tingkat interaksi dan kualitas konten yang dibuat oleh influencer untuk membuat keputusan yang bijaksana.
Persiapan Konten
Langkah selanjutnya bagi bisnis adalah menentukan strategi konten untuk setiap video atau artikel dalam kampanye Influencer Marketing mereka. Terdapat dua pendekatan utama:
- Konten yang Sudah Disiapkan: Bisnis dapat membuat konten terlebih dahulu, dengan merinci pesan utama dan tema yang ingin disampaikan. Konten yang sudah dibuat ini kemudian dibagikan dengan influencer, yang akan menyesuaikannya dengan gaya mereka sambil mempertahankan pesan inti merek.
- Konten yang Diciptakan oleh Influencer: Sebagai alternatif, bisnis dapat membiarkan influencer mengembangkan ide konten yang sesuai dengan gaya dan audiens mereka. Pendekatan ini memanfaatkan kreativitas dan otentisitas influencer, yang sering kali menghasilkan konten yang lebih menarik. Namun, untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan kampanye dan citra merek, bisnis harus meninjau dan menyetujui semua konten sebelum dipublikasikan.
Strategi ini membantu menjaga keseimbangan antara kontrol merek dan kreativitas influencer, memastikan konten beresonansi dengan audiens sasaran dan tetap setia pada pesan brand.
Melaksanakan Kampanye dan Mengevaluasi Efektivitas
Setelah konten selesai, bisnis dapat meluncurkan kampanye Influencer Marketing sesuai rencana. Bisnis perlu memantau dengan cermat umpan balik dan dampak dari artikel tersebut untuk mengoptimalkan konten. Beberapa indikator utama yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kampanye adalah:
- Interaksi dari pengikut (tampilan, suka, komentar, berbagi, dll.)
- Jumlah klik pada link/registrasi/formulir
- Jumlah prospek/pembelian
- Pendapatan/return on investment (ROI)
- Memori/mengenal merek
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melaksanakan Kampanye
Influencer Marketing Influencer Marketing adalah bentuk pemasaran yang efektif yang membantu merek menjangkau pelanggan sasaran melalui influencer di saluran media sosial. Namun, tidak semua kampanye Influencer Marketing berhasil, sehingga bisnis harus berhati-hati saat melaksanakan kampanye mereka.
Tidak Memeriksa Konten Sebelum Dipublikasikan
Salah satu kesalahan yang paling umum dalam melaksanakan kampanye Influencer Marketing adalah tidak memeriksa konten influencer sebelum dipublikasikan. Ini dapat menyebabkan konsekuensi negatif bagi merek, seperti hilangnya reputasi, kritik, dan bahkan tuntutan hukum karena memberikan informasi yang salah.
Oleh karena itu, bisnis harus meminta influencer untuk mengirimkan draf konten sebelum diposting dan memastikan bahwa konten tersebut sesuai dengan strategi, tujuan, dan nilai-nilai merek. Selain itu, bisnis juga harus memeriksa apakah konten influencer melanggar regulasi yang ada di saluran media sosial untuk menghindari posting yang dihapus atau akun yang diblokir.
Memilih Influencer yang Bertentangan dengan Citra dan Filosofi Brand
Kesalahan lain saat melaksanakan kampanye Influencer Marketing adalah memilih influencer yang bertentangan dengan citra dan filosofi merek. Inkonsistensi dalam menyampaikan pesan keseluruhan merek dapat menyebabkan bisnis kehilangan kredibilitas dan dianggap tidak profesional di mata pelanggan.
Pastikan gaya, nada, dan audiens influencer konsisten dengan merek Anda. Bisnis juga harus mempelajari latar belakang influencer dengan cermat untuk menghindari potensi risiko dan kontroversi.
Salah Menilai Metrik
Kampanye Menilai keberhasilan kampanye Anda berdasarkan metrik yang tidak relevan, seperti hanya peduli dengan jumlah pengikut daripada interaksi atau konversi, dapat menyebabkan keputusan yang keliru dan strategi yang tidak efektif. Bisnis harus mempertimbangkan setiap aspek influencer, termasuk pengikut, interaksi, klik, dll. untuk memantau kampanye mereka.
Kesimpulan
Influencer Marketing telah terbukti menjadi alat yang kuat bagi merek yang ingin terhubung dengan audiens target mereka secara lebih otentik dan menarik. Dengan merencanakan dan melaksanakan strategi Influencer Marketing dengan cermat, bisnis dapat secara signifikan meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan pendapatan.
Hubungi kami, Ecomobi:
-Fanpage: https://www.facebook.com/ecomobi.asia/
-Instagram: https://www.instagram.com/ecomobi.indonesia/
-Tiktok: https://www.tiktok.com/@ecomobi.indonesia
-Email: info@ecomobi.com