Influencer Marketing campaign bukan hanya sekadar tren, tetapi telah menjadi “senjata rahasia” bagi bisnis untuk meraih kesuksesan di era digital. Namun, bagaimana cara merancang proses yang terstruktur, menghindari pemborosan sumber daya, dan tetap mencapai hasil yang melebihi ekspektasi? Mari temukan jawabannya bersama Ecomobi dalam artikel berikut!
Apa itu Influencer Marketing?
Influencer Marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan pengaruh individu (Influencer) untuk menyampaikan pesan merek melalui platform media sosial, konten video, blog, atau saluran media lainnya. Berkat kepercayaan dan komitmen dari komunitas pengikutnya, influencer dapat mempengaruhi keputusan pembelian audiens tertentu.

Di Filipina, Influencer Marketing telah menjadi komponen vital dalam strategi digital bagi merek dan pemasar. Data terbaru menyoroti tren ini:
- Alokasi Anggaran: Sebagian besar pemasar mengalokasikan sebagian anggaran mereka untuk Influencer Marketing campaign. Pada tahun 2024, pengeluaran tahunan untuk Influencer Marketing di Filipina mencapai sekitar $93,79 juta, mencerminkan adopsi strategi Influencer Marketing di negara tersebut.
- Kepercayaan Konsumen: Konsumen Filipina menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap rekomendasi influencer. Secara khusus, 70% dari pelanggan remaja YouTube mempercayai opini influencer lebih dari selebriti tradisional. Selain itu, 86% wanita mencari informasi di media sosial sebelum melakukan pembelian, menunjukkan peran signifikan influencer dalam membentuk keputusan pembelian.
- Perilaku Pembelian: Sebagian besar konsumen dipengaruhi oleh referensi media sosial saat membuat keputusan pembelian. Secara spesifik, 71% konsumen lebih cenderung melakukan pembelian berdasarkan referensi media sosial, menegaskan efektivitas kemitraan influencer dalam mendorong penjualan.
Perbedaan antara Influencer dan Selebriti
Kriteria | Influencer | Selebriti |
Asal | Dikenal karena pengetahuan, konten kreatif, atau keahlian dalam bidang tertentu. | Terkenal melalui media massa, hiburan, olahraga, atau seni. |
Pengaruh | Fokus pada niche spesifik, misalnya ibu dan bayi, kecantikan. | Memiliki pengaruh luas, seringkali dengan interaksi langsung yang minim dengan penggemar. |
Platform Kerja | Utamanya di media sosial (Instagram, TikTok, YouTube). | Media tradisional seperti TV, surat kabar, atau film. |
Kepercayaan | Dianggap autentik dan memiliki koneksi personal. | Seringkali lebih simbolis daripada intim. |
Biaya Kolaborasi | Biasanya lebih rendah, cocok untuk bisnis kecil dan menengah. | Biaya kemitraan lebih tinggi, biasanya hanya cocok untuk campaign besar. |
Contoh:
- Influencer: Seorang beauty blogger seperti Huda Kattan, pendiri Huda Beauty, sering diundang oleh merek kosmetik untuk mempromosikan produk mereka karena kontennya resonan dengan wanita muda yang tertarik pada kecantikan.
- Selebriti: Bintang global seperti Taylor Swift dipilih oleh merek besar seperti Coca-Cola atau Apple sebagai wajah perwakilan karena daya tarik dan pengaruhnya yang luas di berbagai audiens.
Klasifikasi Influencer
Influencer dapat dikategorikan berdasarkan industri dan keahlian mereka. Namun, cara paling umum untuk mengelompokkan influencer adalah berdasarkan jumlah pengikut mereka:
- Nano-influencer: 1.000 – 10.000 pengikut.
- Micro-influencer: 10.000 – 50.000 pengikut.
- Mid-tier influencers: 50.000 – 500.000 pengikut.
- Macro-influencer: 500.000 – 1.000.000 pengikut.
- Mega-influencer: Lebih dari 1.000.000 pengikut.
Langkah-langkah Melaksanakan campaign Influencer Marketing yang Efektif
Langkah 1: Membuat Rencana
Untuk meluncurkan campaign Influencer Marketing yang efektif, langkah pertama yang penting adalah menyusun rencana keseluruhan, kemudian membangun detail spesifik.
Analisis Konteks dan Kebutuhan Merek
Campaign Brief mencakup informasi produk atau layanan, konteks pasar, tujuan campaign, target audiens, ide utama, dan pesan yang ingin disampaikan. Untuk membuat Campaign Brief, kamu perlu meneliti hal-hal berikut:
- Status Saat Ini: Pengakuan merek, daya saing pasar, koneksi pelanggan.
- Anggaran: Kapasitas finansial akan menentukan apakah akan bekerja sama dengan Nano, Micro, atau Macro Influencers.
- Kompetitor: Belajar dari campaign sukses pesaing, sekaligus mencari peluang untuk diferensiasi.
- Memahami Profil Pelanggan Ideal: Usia, jenis kelamin, pendapatan, kebiasaan konsumsi, minat, dan platform yang mereka gunakan (TikTok, Instagram, Facebook).
Ini adalah langkah penting saat melaksanakan campaign Influencer Marketing. Semakin jelas profil pelanggan ditentukan (customer insight), semakin baik merek dapat merancang strategi dan pendekatan yang sesuai, terutama dalam memilih Influencer yang tepat pada langkah berikutnya.
Apa yang Harus Dimasukkan dalam Influencer Brief?
Brief Influencer biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama:
Apa: Bagian ini menjelaskan tugas yang perlu dilakukan oleh Influencer, termasuk jenis konten yang perlu dibuat, topik utama, atau persyaratan khusus terkait produk, layanan, atau pesan merek.
Bagaimana: Bagian ini berfokus pada bagaimana Influencer harus menyajikan konten: gaya penulisan, ilustrasi, nada suara, atau saluran media tertentu yang perlu digunakan (Instagram, TikTok, YouTube, dll.).
KPI Influencer: Ini adalah bagian inti dari kampanye Influencer Marketing untuk menentukan tujuan kampanye yang dapat diukur. KPI Influencer biasanya dibangun berdasarkan tujuan komunikasi dari Campaign Brief dan mencakup dua kelompok:
- Output: Persyaratan spesifik yang perlu diselesaikan oleh Influencer seperti jumlah postingan, jadwal posting, konten yang harus ada dalam postingan (hashtag, tag merek, tautan), atau jumlah acara (jika ada).
- Outcome: Hasil yang diharapkan dari kampanye seperti jangkauan, jumlah interaksi (Like, Share, Comment), tindakan spesifik seperti mengunduh aplikasi, meninggalkan informasi kontak, atau berpartisipasi dalam promosi.
Catatan untuk merek: Saat membuat Influencer Brief, kamu perlu memastikan bahwa KPI jelas, spesifik, dan selaras dengan tujuan kampanye. Ini membantu Influencer memahami ekspektasi dan menciptakan konten berkualitas yang memenuhi kebutuhan merek dan menarik pelanggan target.
Cara Menetapkan Tujuan Spesifik (SMART Goals)
Sebelum memulai kampanye pemasaran apa pun, mendefinisikan tujuan utama adalah hal terpenting. Semakin spesifik dan rinci tujuan tersebut, semakin praktis langkah implementasinya dan akan mendukung pelaksanaan kampanye Influencer Marketing yang efektif. Model SMART adalah yang paling populer dan banyak diterapkan saat ini. SMART membantu kamu merinci tujuan, menghindari ambiguitas saat melihat kembali atau perlu menyampaikannya ke tim.
- Specific: Alih-alih “meningkatkan kesadaran merek”, tujuannya akan menjadi “meningkatkan pengikut halaman menjadi 10.000 dalam 2 bulan”.
- Measurable: Dilacak melalui KPI seperti tayangan video, tingkat keterlibatan, rasio klik-tayang, pendapatan dari pembelian melalui tautan afiliasi influencer, dll.
- Achievable: Jika anggaran terbatas, jangan menetapkan tujuan pertumbuhan penjualan yang terlalu tinggi, tetapi fokuslah pada indikator menengah seperti menjangkau pelanggan potensial.
- Relevant: Tujuan harus terkait erat dengan kampanye keseluruhan merek.
- Time-bound: Tetapkan batas waktu yang jelas, misalnya “pada kuartal pertama 2024”.
Contoh:
- Sebuah startup fashion menjalankan kampanye untuk meningkatkan penjualan Instagram sebesar 15% dalam 3 bulan. Strateginya adalah berkolaborasi dengan 10 Micro-Influencer dengan gaya berpakaian yang sesuai untuk membuat konten “mix & match” dan diukur dengan melacak jumlah klik pada tautan pembelian dan menggunakan kode diskon personal untuk setiap Influencer.
- Sebuah startup makanan sehat menjalankan kampanye pemasaran, termasuk berkolaborasi dengan influencer yang ahli dalam membuat konten tentang kuliner atau gaya hidup sehat. Tujuannya adalah menjual 1.000 pesanan dalam 3 bulan.
Langkah 2: Pilih Influencer
Memilih Influencer yang tepat untuk tujuan dan anggaran kamu adalah hal terpenting untuk menciptakan kampanye Influencer Marketing yang sukses. Untuk mencapai efisiensi optimal, kamu bisa merujuk pada kriteria berikut:
Cocok untuk audiens target
Pastikan Influencer memiliki pengikut yang sesuai dengan demografi (usia, jenis kelamin, area geografis) dan minat dari audiens target kamu. Misalnya, jika kamu menjual produk kecantikan untuk wanita muda, beauty blogger dengan pengikut berusia antara 18 hingga 30 tahun akan ideal.
Influencer selaras dengan citra merek
Influencer harus memiliki citra pribadi, gaya hidup, dan nilai-nilai yang konsisten dengan merek. Ini membantu pesan disampaikan secara alami dan terpercaya. Misalnya, merek makanan organik sebaiknya berkolaborasi dengan Influencer yang memiliki gaya hidup sehat, peduli kesehatan, dan peduli lingkungan.
Relevansi konten
Konten yang dibuat oleh Influencer harus konsisten dengan merek dan pesan kampanye kamu. Pertimbangkan kualitas postingan sebelumnya: apakah mencerminkan nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan? Konten yang kreatif namun tidak konsisten bisa mengurangi integritas kampanye Influencer Marketing kamu.
Faktor tambahan untuk mengoptimalkan pemilihan Influencer
Metrik Kinerja: Selain jumlah pengikut, perhatikan tingkat keterlibatan. Influencer dengan 10.000 pengikut tetapi tingkat keterlibatan tinggi bisa jauh lebih efektif daripada Influencer dengan 100.000 pengikut tetapi sedikit keterlibatan.
Cara menghitung engagement rate
- Metode 1: (Jumlah total like + Jumlah total komentar) / Jumlah total pengikut * 100
- Metode 2: (Jumlah total like + Jumlah total komentar + Jumlah total share) / Jumlah total pengikut * 100
Kamu juga bisa memperkirakan rata-rata engagement rate sebuah akun dengan langkah berikut:
- Buka profil dan klik “Likes” untuk melihat total jumlah like dan total jumlah video yang diposting.
- Ambil Total Like / Jumlah Video untuk menghitung rata-rata jumlah like per video.
- Bagi hasil ini dengan jumlah total pengikut, lalu *100 untuk mendapatkan persentasenya.
Periksa keaslian: Pastikan pengikut Influencer bukan pengikut palsu. Gunakan alat seperti HypeAuditor atau Social Blade untuk membantu analisis ini.
Anggaran dan peran: Pertimbangkan biaya berkolaborasi dengan Influencer (sesuai klasifikasi di atas) berdasarkan nilai yang mereka bawa.
Langkah 3: Rancang pesan dan konten
Harus ada konsistensi dalam pesan merek dan gaya Influencer. Co-creation adalah proses di mana merek dan Influencer bekerja sama untuk menciptakan konten unik, menyesuaikan pesan merek agar sesuai dengan gaya pribadi dan karakteristik kelompok pengikut Influencer.
Yang perlu kamu lakukan dalam kampanye Influencer Marketing:
- Menyusun daftar Influencer dan peran spesifik untuk masing-masing (jika ada banyak orang)
- Topik utama dan pesan: Alokasikan setiap pesan ke masing-masing Influencer agar konten tidak berulang namun tetap mengarah ke tujuan bersama.
- Format konten spesifik: Definisikan secara jelas format seperti video, rangkaian foto, artikel, siaran langsung, dll. tergantung karakteristik tiap platform dan kelompok audiens.
- Waktu pelaksanaan: Jadwalkan setiap langkah secara rinci: dari pengumpulan konten untuk ditinjau, pengeditan, hingga waktu posting resmi.
- Gaya pribadi Influencer: Hormati kreativitas dan gaya individu Influencer, namun tetap pastikan mereka mematuhi persyaratan dasar pesan dan nilai merek.
Langkah 4: Laksanakan kampanye Influencer Marketing
Proses ini harus memastikan koordinasi yang lancar antara merek dan Influencer, dengan fokus pada dua saluran utama: Online dan Offline.
- Saluran distribusi konten online: Influencer sering menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube. Selain itu, mereka bisa memanfaatkan forum, blog pribadi, atau situs web mereka untuk menjangkau basis pelanggan yang beragam.
- Saluran distribusi konten offline: Acara merek (Influencer berpartisipasi dalam talkshow, peluncuran produk), pemotretan produk, kegiatan komunitas, dll.
Selama proses ini, kamu perlu memberikan peraturan dan panduan untuk Influencer agar konten yang didistribusikan sesuai standar.
- Panduan keterlibatan: Aturan bagaimana menanggapi pertanyaan dan menangani umpan balik negatif dari pengikut.
- Pembentukan konten: Definisikan dengan jelas batasan bahasa, gaya, dan visual untuk menjaga konsistensi merek.
- Komitmen kerahasiaan: Kewajiban untuk tidak mengungkapkan informasi strategis atau data sensitif selama kolaborasi.
Langkah 5: Pantau dan ukur efektivitas
Setelah kampanye Influencer Marketing, penting untuk mengukur hasilnya. Gunakan metrik spesifik untuk mengevaluasi:
Evaluasi Output: Verifikasi Kemajuan
Output mewakili hasil spesifik dan nyata, termasuk jumlah konten yang dibuat, disetujui, dan diposting oleh Influencer. Pelacakan Output berfokus pada:
- Produksi konten dan jadwal posting: Pastikan bahwa postingan, video, atau gambar disampaikan sesuai dengan kesepakatan awal, baik dari segi jumlah maupun waktu (ini untuk menilai apakah Influencer mengikuti ketentuan kontrak).
- Alat bantu: Kamu bisa menggunakan platform manajemen kampanye seperti Sprinklr, CreatorIQ, atau bekerja sama dengan pihak ketiga (agensi atau layanan Booking Influencer) untuk melacak dan memantau.
- Bandingkan dengan rencana awal: Bandingkan konten yang diimplementasikan dengan konten yang direncanakan untuk mengidentifikasi hal-hal yang perlu disesuaikan tepat waktu.
Evaluasi Outcome: Keterlibatan dan Penyebaran
Outcome mengukur efektivitas dari konten yang telah dipublikasikan, dengan fokus utama pada dampak utama seperti kesadaran, keterlibatan, dan perilaku audiens. Aspek utama meliputi:
- Brand Awareness: Berdasarkan jumlah tayangan, like, share, dan komentar yang dicapai oleh konten.
- Audience Engagement: Rincian mendalam tentang demografi, minat, dan perilaku orang-orang yang berpartisipasi dalam diskusi.
- Rasio Earned Media vs. Paid Media: Bandingkan jangkauan dan keterlibatan organik dengan hasil dari iklan berbayar untuk menilai jangkauan organik kampanye.
- Analisis Sentimen dan Kata Kunci: Gunakan alat seperti Google Analytics atau Hootsuite Insights untuk mengungkap sentimen (positif, negatif, netral) dan kata kunci populer dalam percakapan seputar konten.
Optimalkan kampanye Influencer Marketing kamu dengan layanan profesional dari Ecomobi
Bagi banyak bisnis, mengeksekusi seluruh kampanye Influencer Marketing sendiri bisa menjadi tantangan besar:
- Kesulitan memilih Influencer yang tepat
- Kurangnya alat dan proses untuk menilai ROI dari kampanye Influencer Marketing secara akurat
- Mengelola dan melacak konten, munculnya berbagai masalah
- Biaya tidak optimal: bisnis mungkin kesulitan menegosiasikan kontrak, sehingga melebihi anggaran namun tidak mencapai hasil
Memahami kesulitan yang dihadapi bisnis, Ecomobi Booking Influencer memberikan solusi optimal dari A sampai Z. Dengan sistem data yang luas, teknologi canggih, dan pemahaman pasar, Ecomobi membantu kamu dengan mudah memilih Influencer yang paling sesuai dengan tujuan dan anggaran kampanye Influencer Marketing kamu, mulai dari meningkatkan kesadaran merek hingga meningkatkan penjualan. Secara khusus, proses optimasi dari Ecomobi dan tim ahli memastikan bahwa setiap langkah pelaksanaan berjalan lancar, efektif, dan terukur.
Kontak Ecomobi:
-Fanpage: https://www.facebook.com/ecomobi.asia/
-Instagram: https://www.instagram.com/ecomobi.indonesia/
-Tiktok: https://www.tiktok.com/@ecomobi.indonesia
-Email: info@ecomobi.com